Selasa, 04 Desember 2012

Memahami rencana Allah yang sempurna.

Kita sering menyangka bahwa keinginan-keinginan kita kerap kali atau bahkan hampir semuanya bertentangan dengan keinginan Allah. Sehingga banyak diantara kita yang sepertinya ragu-ragu ketika kita menginginkan sesuatu dari Tuhan dan hendak memintanya dalam doa. Dan pada akhirnya kita memang tidak memperoleh apa yang kita inginkan, dan iman serta pengenalan kita akan Kristus pun menjadi tidak bertumbuh. 

"Sebab rancangan-Ku bukanlah rancangan-mu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi demikian tingginya jalan-Ku dari jalanmu, dan rancangan-Ku dari rancangan-mu" Yes.55:8-9

adalah pernyataan kepada umat yang sehari-harinya memberontak dan bersungut-sungut kepada Allah. Ada baiknya kita menelusuri ayat2 yang mendahului ayat 8 dan 9 tadi yang masih di dalam satu yang perikop yang sama, dan kita akan menemukan inti permasalahannya dan mengapa firman itu disampaikan. Ditambah lagi jikalau kita mengetahui dan telah menelusuri riwayat perjalanan bangsa Israel sejak dari Mesir hingga mereka, oleh anugerah dan kebaikan Allah saja sampai kepada Tanah Perjanjian, sebuah negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.

Tetapi kita bukanlah seperti mereka, dengan tidak bermaksud bermegah dalam hal2 yang lahiriah, tetapi di dalam Yesus kristus, kita adalah umat Perjanjian yang Baru yang  disucikan bukan oleh percikan darah anak domba atau lembu jantan, melainkan oleh darah Yesus Kristus dan dimeteraikan oleh Roh Kudus, Roh Allah sendiri yang dicurahkan bagi kita.

Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, -- artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, --dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal. Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah, betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup. IBRANI 9:11-14

Jadi kita adalah umat Perjanjian Baru, kita tidak lagi jauh dari Allah, tetapi dekat bahkan sangat dekat yaitu sebagai anak-anak dari BAPA, Allah yang Mahatinggi, dan oleh Roh-Nya kita berseru kepada Allah "Ya Abba, Ya Bapa" (Gal.4:6). Allah yang adalah BAPA kita menginginkan kita untuk meminta apa saja, bukan saja apa-apa yang kita butuhkan, tetapi juga apapun yang kita inginkan di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan kita. Agar rencana agung-Nya digenapi di dalam kehidupan kita. Ada ungkapan yang sangat lazim diperdengarkan di masyarakat yaitu "Tuhan hanya memberikan apa yang kita butuhkan, dan bukan apa yang kita inginkan" walaupun pernyataan ini nampak begitu indah dan menghiburkan, tetapi banyak diantara kita yang terjebak dalam keadaan seolah-olah membatasi kebesaran kasih BAPA bagi kita, anak2-Nya. 

Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia? Roma 8:31-32

Dalam Kristus kita adalah ahli waris Kerajaan Sorga, dan kekayaan kasih anugerah Bapa diberikan agar kita dapat hidup penuh kelimpahan dan ucapan syukur serta menjadi utusan2 Kristus bagi dunia ini. Menjadi pribadi-pribadi yang teguh dalam iman dan firman, melimpah dalam perbuatan baik dan kasih terhadap sesama. Memberitakan kasih dan kebaikan Bapa di dalam Yesus Kristus bagi semua orang di dalam kelemah-lembutan bukan di dalam penghakiman, sama seperti Kristus yang tidak menghakimi orang berdosa tetapi menyelamatkannya oleh Dia, demikian kita ditentukan untuk melakukan hal yang sama. 

Kita adalah bangsa yang terpilih, imam-imam yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, yang ditugaskan memberitakan perbuatan2 ajaib dari Allah yang telah membawa kita dari gelap kepada Terang-Nya yang ajaib. Jikalau kita hidup dalam kemiskinan, kegalauan, sakit penyakit, depresi, kemarahan, kemabukan apakah yang dapat kita beritakan tentang Dia? 

Atau anugerah besar macam apakah yang telah diberikan-Nya kepada kita sehingga kita harus mengalami hal-hal yang demikian? Bukankah semua janji2 Allah sudah sampai kepada kita? Tidakkah kita ingat bahwa Roh yang ada pada nabi2 Allah, bahkan Roh yang ada pada Yesus Kristus juga berdiam di dalam kita? Oleh karena itu marilah kita mengangkat kepala kita menatap BAPA dan Kristus, Raja kita dalam ucapan syukur sambil mengangkat tangan menerima anugerah yang luar biasa, yang bukan saja mampu membuat kita hidup dalam segala kelimpahan tetapi juga yang terutama, membaharui roh kita dari hari ke sehari. 

Apapun atau bagaimanapun keadaan kita, tua-muda, besar- kecil, baik ataupun buruk, suci ataupun kotor, kita adalah anak-anak dari Allah yang Mahatinggi. Berharaplah pada Bapa di dalam Yesus Kristus, Tuhan kita. Pandanglah Dia dalam segala kekayaan anugerah dan kuasaNya, berpeganglah pada semua janji2-Nya sebab Ia yang menjanjikannya SETIA. 

"A man with a promise in his heart is more powerful than an enemy with a weapon in his hand... you may say i don't have anything in my hand, i don't have enough money in my hand, i don't have enough education, i don't have the right connection... i'm asking you, do you have a promise? have you got a word from GOD? then you just need to keep moving forward and NO WEAPON FORM AGAINST YOU SHALL PROSPER! Halleluya!" - Tommy Tenney - Breaking The spirit of Intimidation



Tidak ada komentar:

Posting Komentar