Semua orang di dunia ini
melakukan satu hal yang sama, mereka “mencari” Karena semua orang dilahirkan
dengan apa yang disebut sebagai “keinginan”.
Sehingga kehidupan adalah sebuah pencarian. Hal-hal substansi yang mereka cari pun
beragam sekali, tetapi selalu berujung kepada satu keinginan yang sama yaitu
“kebahagiaan”. Anda boleh melakukan
survey tentang ini, dan pada akhirnya anda akan sampai pada satu kesimpulan
bahwa semua manusia menginginkan kebahagiaan.
Berangkat dari pemahaman ini,
maka kita akan menemukan alasan kegiatan dan aktifitas semua orang di
dunia. Mereka mencari apa yang dapat
membuat atau mereka kira dapat membuat kebahagiaan bagi diri mereka. Tetapi Roma 3:23 menyatakan bahwa “semua
manusia telah jatuh dalam dosa dan kehilangan kemuliaan Allah”. Ini
menjadikan esensi kebahagian yang awalnya begitu indah telah menjadi rusak
karena dosa, dan segala usaha menemukan
kebahagiaan itu menjadi bias dan tidak tepat sasaran (hamartia : mismark).
Sebagai anak-anak Kerajaan yang
hidup oleh kasih dan anugerah Allah, saya yakin sekali bahwa kita bukanlah
seperti orang2 lain, orang-orang yang berusaha sedemikian rupa mencari kebahagiaan itu, kita sudah ada dalam kebahagiaan itu. Suatu
kehidupan yang berlimpah-limpah anugerah dari Allah yang tidak hanya telah
menebus dan menyelamatkan kita oleh Putra Tunggal-Nya, Yesus Kristus Tuhan dan
Juruselamat kita, tetapi juga memiliki kepastian bahwa setiap janji-janjiNya
telah menjadi milik kita. Kita sudah berada dalam kebahagiaan itu, kita selalu ada
dalam kasih-Nya dan tidak ada suatu apapun yang dapat memisahkan kita dari
Allah (Rm.8:39). Kita adalah orang2 yang paling beruntung di seluruh semesta
ini. Saya percaya sekali bahwa Allah menginginkan kita untuk memandang
kehidupan kita seperti ini.
Sekarang kita tahu bahwa kita
memiliki pengharapan yang pasti akan keselamatan, dan bukan hanya itu saja
tetapi juga setiap janji-janji Allah yang membawa kita kepada kehidupan yang
berkemenangan. Lalu apakah yang harus kita lakukan dalam menjalani kehidupan
ini? Alkitab telah menentukan apakah kehendak Allah dalam hidup kita.
1. Mengerjakan Keselamatan
Mengerjakan
keselamatan sangat mungkin untuk diartikan sebagai kehidupan yang memelihara
persekutuan dengan Roh-Nya, sebab hanya oleh Roh Kudus saja kita dapat mengerti
akan apa2 yang diinginkan Allah untuk kita kerjakan. Mengerjakan keselamatan
bukan hanya berarti berdoa dan membaca firman Tuhan, itu baik, kudus dan harus
terus dilakukan. Tetapi makna dibalik perenungan dari setiap firman dan
menerapkannya dalam kehidupan sehari-harilah yang menjadikan kita pemenang yang
hidup karena anugerah dan janji-janji Allah. Kita memang belum sempurna, justru oleh Roh
Kuduslah semua usaha kita menyelenggarakan kehidupan yang berkenan kepada Allah menjadi
mungkin. Seperti Benny Hinn pernah mengatakan; “semakin banyak waktu yang kita luangkan dalam hadirat Allah, semakin
sedikit daging yang tersisa”. Oleh Roh Kudus jugalah kita dapat mengerti
akan kebenaran2 firman Allah, bukan hanya membaca tetapi merenungkannya siang
dan malam. Sebab Alkitab mengatakan juga bahwa iman bertumbuh oleh pendengaran
akan firman, bukan pembacaan.
Mengerjakan
keselamatan juga dapat diartikan sebagai membagikan keselamatan itu sendiri.
Nah, yang menjadi pertanyaan adalah jikalau kita belum merasa menang atau
mengalami hidup berkemenangan, apakah yang akan kita katakan saat kita
menyaksikan kebaikan Tuhan dalam hidup kita. Seperti pujian yang mengatakan “Bersaksi
trus sampai Tuhan datang”
2. Hidup dalam Iman dan Pengucapan Syukur.
Memiliki iman bukanlah
sekedar mempercayai, tetapi bertindak sesuai apa yang kita percayai. Secara
sederhana dapat kita katakan seperti ini :
kita mempercayai Allah dan janji2-Nya, berarti kita juga bertindak seperti itu,
kita memuji Dia, aktif dalam pelayanan (tidak terbatas dlm gereja saja), hidup
dalam persekutuan dengan Roh-Nya dan orang2 percaya lainnya, tidak kuatir dan
tidak hidup dalam ketakutan melainkan percaya.
Dahulu saya kira
ketika Alkitab mengatakan untuk terus mengucap syukur dalam segala hal adalah tetap
bersyukur walau keadaan sedang tidak menguntungkan bagi kita, tetapi ternyata
ada makna lain dari hal ini yaitu; bersyukur dalam iman kita dan dengan tegas
mempercayai bahwa segala yang baik sedang datang walau belum dapat kita lihat
dan alami, kita bersyukur dalam keyakinan bahwa segala sesuatu sedang membaik
dan oleh hal itulah kita bersyukur dan memuji-muji Allah. Saya percaya inilah yang dimaksudkan dalam
Kuasa dalam Pengucapan syukur, yaitu tetap bersyukur akan segala sesuatu yang kita miliki dan juga sekaligus bersyukur akan hal-hal baik dan indah lainnya yang kita percayai sedang didatangkan Allah ke dalam kehidupan kita.
Akhirnya kita mengerti bahwa
segala sesuatu telah diberikan kepada kita oleh Allah Bapa di dalam Yesus
Kristus, Tuhan kita. Semua janji-janji Allah secara otomatis menjadi milik kita
ketika kita menjadi percaya. Kita adalah anak-anak Allah Yang Maha Tinggi,
segala kebaikan dan kelimpahan adalah milik kita, tampillah sebagai terang
dunia dan layanilah Allah dan sesama kita dengan hati yang tulus dan dalam
kasih Kristus.
Tetapi kamulah bangsa yang
terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus umat kepunyaan Allah sendiri
supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah
memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib. 1 Petrus 2:9
–soi Deo
gloria